Wasiat Luqman Al Hakim kepada anaknya (1)

Wasiat Luqman Al Hakim kepada anaknya (1)

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Allah berfirman :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“dan (ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : “ hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar benar kezaliman yang besar.” [Luqman :13]

Ini adalah wasiat yang bermanfaat yang telah Allah kisahkan tentang luqman Al Hakim.

1.

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“dan (ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : “ hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar benar kezaliman yang besar.” [Luqman :13]

Jauhilah kesyirikan dalam peribadahan kepada Allah, seperti berdo’a kepada orang – orang yang telah mati atau orang – orang yang tidak berada di hadapannya. Rasulullah bersabda :

“doa itu adalah ibadah.” [Diriwayatkan oleh At Tirmidzi, ia berkata : Hasan Shahih].

Dan ketika itu turun firman Allah  Ta’ala :

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

” Orang – orang yang beriman dan tidak mencampur adukan iman dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang yang mendapatkan pentunjuk” [Al An’am:82]

2. berbuat baik kepada kedua orang tua.

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik kepada kedua orang ibu – bapaknya; ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah – tambah, dan menyapihnya dalam 2 tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan dua orang ibu dan bapakmu,hanya kepada –Kulah kembalimu” [Qs. Luqman : 14]

Kemudian luqman setelah menyebutkan wasiatnya kepada anaknya agar beribadah kepada Allah satu – satunya, menggandengkan dengan wasiat untuk berbuat baik kepada kedua orang tua karena besarnya hak keduanya.

3. Taatilah keduanya dalam perkara yang ma’ruf.

وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku, kemudian hanya kepada Kulah kembalimu, maka Kuberitaukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan [Qs Luqman : 15]

Ibnu Katsir berkata;

“maksudnya apabila kedua orang tua sangat bersemangat agar kamu mengikuti mereka berdua dalam agama mereka, maka janganlah terima hal itu. Dan hal itu tidak menghalangi untuk kamu mempergauli mereka berdua di dunia dengan baik, yaitu berbuat ikhsan kepada mereka, dan ikutlah jalan orang  -orang mukmin”

4. Setiap amalan pasti dibalas.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“(luqman berkata) : “hai anakku, sesunguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi niscaya Allah akan mendatangkannya. Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha MengEtahui” [ Qs. Luqman : 16]

5. Tegakan Sholat

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ

“hai anakku, dirikanlah shalat”

Melaksanakan dengan rukun-rukun dan kewajiban – kewajibannya dengan khusyu

6. Amar Ma’ruf Nahi Munkar

وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ

“dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar”.

(di kutip dari buku Kiat Sukses Mendidik Anak, Pustaka Al Haura)