Manhaj ‘Sana-Sini’ dalam sorotan Ulama’ (IV)

Manhaj ‘Sana-Sini’ dalam sorotan Ulama’ (IV)

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Pertanyaan 11-12: Kapan memulai mengambil posisi/sikap yang jelas terhadap mereka yang menyimpang dari kalangan Salafiyyin, berkenaan dengan hubungannya dengan dengan Ahlul Bid’ah

Pertanyaan 11: Ketika seseorang jatuh ke dalam penyimpangan-penyimpangan (inhiraafaat), dan tidak kembali dari(penyimpangan-penyimpangan itu), sebagian dari pemuda menyatakan bahwa ia adalah Salafi dan ia mempunyai kesalahan-kesalahan. Maka apakah perkataan ini [… tidak jelas]… tentang individu-individu itu?

Syaikh Muhammad bin Hadi: Penyimpangan (Inhiraafaat) itu bermacam-macam (aqsaam) dan bertingkat-tingkat (maraatib), karenanya baik penyimpangan yang menjurus ke arah kebid’ahan, atau mereka yang kurang/ lebih rendah tingkatnya tetap berarti fisq (dosa), maka ketika penyimpangan-penyimpangan menuju ke kebid’ahan, maka semua pembicaraan mengenai hal ini adalah apa yang telah telah yang didahului (dalam jawaban-jawaban yang terdahulu).

Pertanyaan 12: Ketika seorang pemuda memperingatkan dari seseorang yang bermanhaj jahat/sesat , kemudian orang-orang(tertentu) menyerang kepada kami, sambil berkata, ” ia adalah Salafi, ushul-nya adalah Salafiyyah, dan kita akan bersabar atasnya seperti halnya Syaikh Rabi’ bersabar dengan al-Maghraawi dan Adnaan Ar’ur, dan seperti halnya Nuh bersabar dengan kaumnya”… maka apa perkataanmu?

Syaikh Muhammad bin Hadi: Ini adalah tidak benar, ketika orang-orang (yang sudah membuktikan) kesabaran (dalam hubungannya dengan orang itu (bermanhaj sesat)) sudah mengakhiri (waktu) kesabaran mereka, maka apa yang anda inginkan?! Wajib atas kita untuk mengikuti mereka(orang yang membuktikan kesabarannya), ketika mereka (orang-orang yang menunjukkan kesabaran atasnya) sudah mengakhiri (waktu kesabaran mereka), maka itu sudah cukup/berakhir. Sedangkan apabila belum, maka pembicaraan tersebut bukanlah tugas kita, melainkan tugas Ahlul Ilmi yang mengerti tentang hal ini, mereka adalah yang dinanti untuk ini (yaitu. menantikan mereka), mereka adalah orang-orang yang akan mengeluarkan (suatu ketetapan mengenai ini).

Pertanyaan: Sebagian dari pemuda Salafi memberi salam kepada Ahlul Bid’ah dan berjabat tangan dengan mereka, maka ketika anda menjelaskan (perkara-perkara) kepadanya dan menasehati dia ia katakan (sebagai suatu alasan) bahwa ada manfaat duniawi (masaalih) antara dia dan orang itu, maka apakah ini suatu alasan (sah)?

Syaikh Muhammad bin Hadi: Ketika ia mempunyai suatu ta’wil saa’igh (suatu penafsiran dalam perkara yang diizinkan, bisa diterima), maka tidak ada larangan, sedangkan ketika ta’wil nya (untuk penafsiran perkara ini) tidak diizinkan, maka tidak. Agama diberi hak yang lebih tinggi di atas keuntungan-keuntungan dunia. Ya.

Bersambung ke Manhaj “Sana-Sini” dalam sorotan Ulama’ (V)

(Sumber URL http://www.salafitalk.net/st/viewmessages.cfm?Forum=9&Topic=2970. Alih bahasa ke Inggris oleh Abu Iyaad, da’i Salafy dari Inggris dan pengelola Maktabah As Salafiyyah (Salafipublications.com). URL asli dalam bahasa Arab http://www.sahab.net/sahab/showthread.php?threadid=299633)